//1//
Mencintaimu adalah memikirkan bagaimana mempersiapkan
sebuah tongkat kayu yang berat.
Dan bila aku memandang
persis di tengahnya, seolah-olah dunia seolah terbelah dua. Kiri dan
kanan. Baik dan buruk. Masa lalu dan masa depan.
//2//
Mencintaimu adalah memandang ke depan. Melihat langit
dengan awan menyisih, di atas bagian, dan juga melihat
jalan berbatu, di bagian bawah.
Memandang apa yang
sebenarnya hanya dugaan dan perkiraan. Meskipun
tongkat kayu itu seolah telunjuk yang mantap menuju engkau.
//3//
Mencintaimu juga berarti membicarakan bunga dan tunas.
Sekaligus. Bunga, betapa merah dan berduri, kadang
tampak pongah dengan selubung yang hijau.
Sedangkan
Tunas, pucat dan ingin segera masuk dalam ruang berwarna
seperti otak. Dua gambaran yang begitu abstrak namun semarak.
//4//
Mencintaimu, sebenarnya lebih menyoal aku.
Menyoal cara berdiriku yang agak miring, menyoal warna kulitku,
menyoal di sisi mana aku berdiri di depan tongkat kayu
yang berat itu.
Tongkat yang serat kayunya seolah tengah
dipelintir waktu.
Sumber gambar : webtvasia.id